Jumat, 28 Juni 2013
PENJUAL BALON
Beberapa tahun yang lalu seorang penjual balon menjajakan barang dagangannya di jalan. kalau bisnis agak lesu dia melepaskan sebuah balon. Sementara balon melayang di udara, kelompok pembeli yang baru berkerumun dan bisnisnya meningkat lagi selama beberapa menit. Dia mengganti-ganti warnanya, mula-mula melepadkan debuah balon putih, kemudian balon merah dan berikutnya balon kuning. Beberapa waktu kemudian, seorang bocah Negro menarik-narik lengan mantelnya, menatap mata si penjual balon dan mengajukan pertanyaan yang dalam. "Tuan , kalau kamu melepas balon hitam, apakah akan naik?" penjual balon melihat ke si anak kecil dan dengan belas kasihan, kebijaksanaan dan pengertian menjawab,"Nak, apa yang ada di dalam balon itulah yang membuatnya bisa naik".Sianak kecil memang mujur bila bertemu dengan orang yang bisa melihat bukan hanya dengan matanya. Dengan mata yang baik kita bisa melihat untuk lari atau berjalan ,bekerja atau bermain. Orang yang bisa melihat dengan hati dan matanya juga bisa menjangkau dan menyentuh jiwa di dalam manusia lainnya dengan mengungkap kebikan yang ada di dalam dirinya. Ya, penjual balon ini memang "benar " saya juga "benar" ketika mengatakan kepada Anda, apa yang ada di dalam diri Andalah yang membuat Anda naik.
KEPICANGAN ORANG YANG KALAH
Secara khas orang kalau jatuh menjadi korban pemikiran tempat sampah, dia mengembangkan berbagai "kepincangan orang yang kalah".Anda tahu bahwa kepincangan orang yang kalah adalah kalau anda pernah menonton pertandingan bola atau menyaksikannya ditelevisi. (Kebetulan terakhir kalinya saya melihat tim lokal main, saya tahu bahwa mereka menghadapi kesulitan ketika pencetak gol memberikan isyarat untuktangkapan dari tengah ). Pemain penyerang menyelinap di belakang pemain yang bertahan, mengangkat tangan ,mengambil bola menuju ujung lapangan pemain yang bertahan dengan cepat sadar kembali dengan mengejar mati-matian .
Ketika pemain penyerang sampai ke jarak kira-kira 20meter dari ujung lapangan , pemain yang bertahan menyadari bahwa diatidak akan berhasil mengejar pemain yang membawa bola. Setiap orang yang menonton juga mengetahui hal itu . Maka, pemain yang bertahan sering berpura-pura pincang dan orang-orang yang menonton berkata , "Nah, tidak heran orang yang malang itu tudak bisa mengejar. Lihat, dia pincang". Nah, itulah Kepincangan Orang Yang Kalah. Bagaimana dengan Anda?
Ketika pemain penyerang sampai ke jarak kira-kira 20meter dari ujung lapangan , pemain yang bertahan menyadari bahwa diatidak akan berhasil mengejar pemain yang membawa bola. Setiap orang yang menonton juga mengetahui hal itu . Maka, pemain yang bertahan sering berpura-pura pincang dan orang-orang yang menonton berkata , "Nah, tidak heran orang yang malang itu tudak bisa mengejar. Lihat, dia pincang". Nah, itulah Kepincangan Orang Yang Kalah. Bagaimana dengan Anda?
Langganan:
Postingan (Atom)